assalamualaikum sahabat jrice di artikel kali ini saya akan membahas 7 jenis padi hibrida yang paling unggul. saat ini kita memasuki musim tanam ke 3. seiring dengan hal itu ada kabar menarik bahwa bmkg merilis 3 bulan kedepan curah hujan masih lumayan tinggi karena di sebagian besar wilayah indonesia memasuki musim kemarau basah.
ini menjadi peluang luar biasa atau bisa di bilang berita gembira bagi para petani. pasalnya harapan itu masih ada, masih ada yang bisa di tanam agar dapur terus mengepul.
di artikel kali ini saya ingin menjelaskan tentang padi hibrida sebagai bahan referensi, sebelum anda menanam padi, karena menjadi penting pengetahuan di awal sebelum menanam. karena benih padi hibrida terbilang lumayan mahal beda dengan padi inbrida lainya.
agar para petani tahu kenapa sih kita harus menanam benih padi hibrida?
Benih padi hibrida mampu menghasilkan panen 20–30% lebih tinggi dibandingkan varietas inbrida, bahkan bisa mencapai 10–13 ton/ha dalam kondisi optimal. Ini sangat menguntungkan bagi petani yang ingin memaksimalkan hasil per hektar.
Tanaman padi hibrida cenderung tumbuh serempak dan seragam, memudahkan dalam:
Perawatan (pemupukan, pengairan)
Panen serempak
Menekan biaya tenaga kerja
Banyak benih hibrida yang dirancang lebih tahan terhadap hama seperti wereng batang cokelat, penggerek batang, hingga penyakit seperti blast dan kresek. Ini mengurangi risiko gagal panen.
Walau benih hibrida umumnya lebih mahal, tapi:
Jumlah panen yang lebih banyak
Waktu panen lebih cepat
Daya tahan lebih tinggi
👉 Semua ini bisa menurunkan biaya produksi per kilogram gabah.
Banyak varietas hibrida bisa tumbuh di lahan tadah hujan, sawah irigasi, bahkan lahan suboptimal. Ini memberikan fleksibilitas bagi petani di berbagai daerah.
Padi hibrida cocok untuk:
Sistem tanam jajar legowo
Penggunaan pupuk berimbang
Integrasi dengan teknologi pertanian modern seperti drone dan irigasi tetes
Dengan perawatan optimal dan varietas umur pendek (±100 hari), petani bisa menanam 3 kali dalam setahun, terutama di daerah dengan irigasi teknis.
7 Jenis Padi Hibrida Yang Paling Unggul
Mapan 05 adalah varietas padi hibrida hasil pengembangan PT. Tunas Widji Inti Nayottama yang dikenal karena umur panennya yang relatif pendek dan hasil yang tinggi. Varietas ini cocok ditanam di lahan sawah irigasi maupun tadah hujan.
Jenis: Padi Hibrida (F1)
Umur Panen: ±105 hari setelah tanam
Potensi Hasil: Hingga 11 ton/ha
Tinggi Tanaman: ±115–120 cm
Tekstur Nasi: Pulen dan putih bersih
Lingkungan Tumbuh Ideal: Sawah irigasi teknis dan semi-teknis
Mapan 05 dirancang untuk hasil maksimal, dengan potensi hingga 11 ton/ha, tergantung perawatan dan kesuburan lahan.
Dengan umur panen ±105 hari, petani bisa menanam hingga 3 kali setahun jika kondisi lahan dan irigasi mendukung.
Varietas ini cukup tahan terhadap beberapa penyakit utama padi seperti:
Wereng batang cokelat
Penggerek batang
Kresek (bakteri hawar daun)
Tanaman memiliki batang yang tegak dan kuat, sehingga tahan rebah saat terkena angin atau hujan deras—faktor penting untuk menjaga hasil panen tetap maksimal.
Hasil gabah dari Mapan 05 menghasilkan nasi yang pulen, putih, dan tidak cepat basi—disukai konsumen dan memiliki nilai jual tinggi.
Mapan 05 dapat ditanam di berbagai musim tanam (rendeng maupun gadu) dan cocok di berbagai daerah di Indonesia, dari Jawa hingga luar pulau.
2. Benih Padi Bridantara
Bridantara adalah varietas padi hibrida nasional hasil pemuliaan anak negeri yang dikembangkan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bersama mitra lokal. Bridantara menjadi salah satu solusi benih unggul lokal yang mampu bersaing dengan benih impor dari Tiongkok atau Filipina.
Jenis: Padi Hibrida (F1 Nasional)
Umur Panen: ±105–110 hari setelah tanam
Potensi Hasil: Hingga 11 ton/ha
Tinggi Tanaman: ±100–115 cm
Tipe Tanaman: Tegak dan kompak
Asal: Indonesia (hasil inovasi lokal)
Bridantara adalah benih hasil pengembangan lokal, sehingga lebih sesuai dengan iklim, tanah, dan kebutuhan petani Indonesia. Ini juga mengurangi ketergantungan pada benih impor.
Dalam uji lapang, Bridantara mampu menghasilkan 9–11 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Cukup unggul dibanding banyak varietas padi inbrida.
Varietas ini memiliki ketahanan yang baik terhadap:
Wereng batang cokelat (WBC)
Penyakit hawar daun bakteri (kresek)
Penggerek batang
Struktur batang Bridantara tegak, kokoh, dan tidak mudah rebah saat musim hujan atau terkena angin kencang.
Hasil penggilingan Bridantara menghasilkan beras putih bersih, tidak mudah patah, dan nasi pulen—disukai konsumen pasar domestik.
Bridantara cocok ditanam di berbagai daerah di Indonesia, baik lahan sawah irigasi maupun tadah hujan.
Sebagai benih produksi dalam negeri, harga Bridantara relatif lebih terjangkau dibanding benih hibrida impor—menguntungkan petani skala kecil dan menengah.
3. Benih Padi Brang Biji
Brang Biji adalah varietas padi lokal unggul asal Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah dilepas sebagai varietas nasional. Varietas ini dikenal karena daya adaptasi yang tinggi di lahan kering, produktivitas cukup tinggi, dan rasa nasi yang pulen.
Asal: Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
Jenis: Varietas inbrida lokal unggul
Umur Panen: ±110–115 hari setelah tanam
Potensi Hasil: 5–7 ton/ha
Tinggi Tanaman: ±110 cm
Warna Gabah: Kuning jerami
Tekstur Nasi: Pulen, putih bersih
Brang Biji sangat adaptif di lahan kering atau tadah hujan, menjadikannya pilihan utama di daerah minim irigasi seperti Sumba, Timor, dan sebagian wilayah Flores.
Meski bukan padi hibrida, Brang Biji mampu memberikan hasil yang stabil dan aman di kondisi lahan yang kurang subur atau curah hujan terbatas.
Nasi dari Brang Biji memiliki cita rasa yang pulen, harum, dan tahan basi. Ini membuatnya disukai masyarakat lokal dan memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar tradisional.
Brang Biji biasa digunakan dalam upacara adat dan konsumsi harian masyarakat Sumba, sehingga benih ini juga punya nilai kultural dan sosial yang tinggi.
Karena adaptif dan tidak memerlukan banyak air serta pupuk kimia, Brang Biji cocok untuk pertanian ramah lingkungan dan sistem pertanian berkelanjutan.
4. Sembada 168
Sembada 168 adalah varietas padi hibrida unggul hasil pengembangan PT. Biogene Plantation, yang sudah terbukti memberikan hasil tinggi dan umur panen yang relatif pendek. Cocok untuk petani yang ingin hasil maksimal dengan waktu tanam yang efisien.
Jenis: Padi hibrida (F1)
Umur panen: ±100–105 hari setelah tanam
Potensi hasil: 10–12 ton/ha
Tinggi tanaman: ±110 cm
Tekstur nasi: Pulen, putih bersih
Lingkungan tumbuh ideal: Sawah irigasi teknis dan semi-teknis
5. Sembada 626
Sembada 626 adalah varietas padi hibrida (F1) yang dikembangkan oleh PT. Biogene Plantation, dirancang untuk memberikan hasil panen sangat tinggi dengan ketahanan terhadap berbagai tantangan lahan dan penyakit. Varietas ini dikenal karena umur panennya yang sedang, tetapi memiliki ketahanan dan adaptasi luar biasa.
Jenis: Padi hibrida (F1)
Umur panen: ±110–115 hari setelah tanam
Potensi hasil: 11–13 ton/ha
Tinggi tanaman: ±115–125 cm
Tipe malai: Rapat dan panjang
Tekstur nasi: Putih, pulen
Rekomendasi lahan: Sawah irigasi teknis dan semi-teknis
6. Sri Dewi
Sri Dewi adalah varietas padi inbrida unggul yang telah dilepas oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Kementerian Pertanian Indonesia. Benih ini dikenal memiliki produktivitas baik, kualitas beras yang disukai pasar, dan adaptif terhadap berbagai lahan sawah.
Jenis: Inbrida unggul nasional
Umur panen: ±112–115 hari setelah tanam
Potensi hasil: Hingga 8,5 ton/ha
Tinggi tanaman: ±100–105 cm
Tipe pertumbuhan: Tegak dan seragam
Tekstur nasi: Pulen, putih bening
Cocok untuk: Sawah irigasi dan lahan tadah hujan terbatas
7. sembada 188
Sembada 188 merupakan varietas padi hibrida unggul (F1) dari PT. Biogene Plantation yang dirancang untuk menghasilkan panen melimpah, cocok untuk petani yang mengincar efisiensi tanam dan hasil tinggi. Varietas ini sangat cocok di lahan sawah irigasi maupun lahan intensifikasi dengan manajemen air yang baik.
Jenis: Padi hibrida (F1)
Umur panen: ±105–110 hari setelah tanam
Potensi hasil: Hingga 12 ton/ha
Tinggi tanaman: ±115 cm
Tipe tanaman: Tegak, batang kuat
Malai: Rapat, besar, dan berbobot
Tekstur nasi: Putih bersih dan pulen
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk 7 Jenis Padi Hibrida Yang Paling Unggul